Senin, 21 September 2020

PENATAAN SISTEM REKAM MEDIS

Intan Ayu Permatasari
intanayupermatasari@gmail.com

 


Rekam medik adalah catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama dalam perawatan yang memuat pengetahuan dan pelayanan yang diperoleh serta memuat informasi yang cukup (Yuliani, 2010). Rekam medik mempunyai tujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun klinik tertentu.

Pasti orang awam jika mendengar kata-kata rumah sakit berpendapat kalau rumah sakit adalah tempat orang sakit berada dan mencari obat untuk penyembuhan penyakitnya. Padahal jika membahas tentang rumah sakit cukup luas pengertiannya, pengertian umum dari rumah sakit dapat disimpulkan tempat bertemu nya antara pasien dan tenaga kesehatan rumah sakit dalam satu lingkup, yang mempunyai tutjuan peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan untuk semua lapisan masyarakat dari semua jenis penyakit.

Sistem informasi rekam medis digunakan sebagai sarana penyedia layanan dan informasi bagi penggunanya baik untuk dokter, paramedis, karyawan, dan pasien rumah sakit sehingga bisa mendapatkan informasi akurat karena informasi yang tersedia senantiasa terbaharui (Susanto & Sukadi, 2014).

Salah satu sarana pelayanan yang berkaitan dengan penyelenggaraan rekam medis adalah penyediaan rak untuk menyimpan berkas rekam medis pasien baik rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Puspitasari & Pujihastuti, 2014).

Data rekam medis dapat dipergunakan oleh semua kalangan dengan melalui berbagai jalur, semisal jalur BPJS, Jamkesmas, umum maupun jalur lainnya.

Proses penggunaan data rekam medis untuk klaim BPJS dari berkas rekam medis rawat inap salah satunya pada resume medis, hasil pemeriksaan penunjang, billing pembayaran, dan resep obat. Diharapkan petugas  teliti dalam mempersiapkan berkas atau formulir yang akan digunakan untuk klaim BPJS agar tidak terjadi ketidaksesuaian formulir ketika akan diajukan ke pihak entry data (Handayani & Sudra. 2013).

Diketahui berkas pasien Jamkesmas yang tidak lengkap persyaratan nya sebanyak 6% seperti foto copy KTP/ KK, Surat Rujukan, foto copy SKP dan foto copy Kartu Jamkesmas. Dengan tidak lengkap nya dalam administrasi data  dapat menyebabkan pelayanan pasien Jamkesmas tidak segera mendapatkan pelayanan lebih lanjut (Agustina, Pujihastuti, & Mulyono, 2010).

 Kelengkapan data Rekam medik didalamnya berisi keterangan, catatan ataupun rekaman yang lengkap mengenai pelayanan kepada pasien, meliputi hasil wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang bila dilakukan pemeriksaan laboratorium, roentgen, elektrokardiogram, diagnosis, pengobatan, dan tindakan bila diperlukan serta hasil akhir dari pelayanan medik maupun keperawatan pelayanan. Oleh karena itu dalam hal pengisian data rekam medis harus diperlukan kewaspadaan dan ketelitian.

Tingkat kesesuaian penulisan istilah 75,33% sedangkan singkatan 40,63% yang tidak ditemukan adanya penulisan simbol, disarankan penulisan diagnosis perlu ditulis sesuai penulisan dalam terminologi medis, untuk memudahkan tenaga kesehatan dan untuk menyamakan bahasa medis diseluruh dunia (Riskawati, dan Sudra, 2011).

Berdasarkan uji statistik diketahui pengetahuan petugas rekam medis tentang rekam medis berdasarkan standar MKI mempunyai 19 kekurang. Karena itu secara periodik rumah sakit menyelenggarakan sosialisasi kepada pihak terkait untuk meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan dan seminar (Nurjanah & Hastuti, 2013).

Dengan kurangnya wawasan tenaga rekam medis, maka jika ada kesalahan sedikitpun akan berakibat fatal ke pasien yang salah menerima kode diagnosa penyakit. Karena kesalahan kode hal ini dapat menimbulkan kerugian pasien seperti salah tindakan yang diperoleh maupun dapat menimbulkan kematian.

Berdasarkan penelitian, Prosedur tentang diagnosis penyebab kematian sangat penting guna untuk memberikan wawasan tentang penanganan medis secara tepat sesuai aturan (Saputra & Sudra, 2010).

Alur pengelolahan rekam medis jalur rawat inap ada beberapa tahapan diantaranya assembling, koding&indeksing, filling dan analising (Giyana, 2012).

Pengembalian dokumen rekam medis pasien rawat inap yang kurang lengkap melebihi batas waktu yang telah ditetapkan, perakitan dokumen rekam medis pasien rawat inap di bagian assembling sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di rumah sakit. Perlengkapan dokumen rekam medis dengan pembetulan kesalahan penulisan yang masih menggunakan tipex (Suci & Tri, 2016).

Dari bagian assembling dilakukan analisis kualitas dan kuantitas untuk melihat kelengkapan dokumen rekam medis, jika ditemukan dokumen rekam medis yang belum lengkap dikembalikan ke yang bersangkutan seperti dokter. Dokumen diletakkan dibagian poliklinik untuk dilengkapi. Setelah lengkap dokumen diserahkan ke bagian koding untuk diberi kode penyakit, operasi, tindakan sesuai buku ICD-10.  Setelah selesai pengkodingan kemudian dimasukkan ke indeks computer dan dikelompokkan berdasarkan abjad dan diprints setiap bulan. Setelah itu dokumen rekam medis masuk ke bagian filling untuk disimpan dengan metode nomer akhir.

 

 

DAFTAR RUJUKAN

 

Yuliani, N. 2010.  Analisis Keakuratan Kode Diagnosis

Penyakit Commotio Cerebri Pasien Rawat Inap Berdasarkan Icd-10 Rekam Medik  di Rumah Sakit Islam Klaten. Infokes, Vol. 1 No. 1 ISSN : 2086 – 2628. (https://www.apikescm.ac.id/ejurnalinfokes/images/volume1/novita_vol1.pdf), diakses pada 12 September 2018.

 

Susanto, G. & Sukadi. 2014. Sistem Informasi Rekam Medis Pada Rumah Sakit Umum  Daerah (RSUD) Pacitan Berbasis Web Base.  Journal SpeedSentra Penelitian Engineering dan Edukasi  – Volume 3 No 4 - 2011  - ijns.org. (https://scholar.google.co.id/scholar?start=60&q=rekam+medis&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3DgNmdGJ_ZIZ0J), diakses pada 12 September 2018.

 

Agustina, I. E. , Hastuti, A.P.  & Mulyono, S. 2010. Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan Pasien Rawat Jalan Peserta Jamkesmas di RSUD Kabupaten Karanganyar. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. IV, NO. 2, Hal 38-61.

 (https://ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/rm/article/view/13/0), diakses pada 12 September 2018.

 

Handayani,A. R. , Sudra, R. I. 2017. Tinjauan Penggunaan Rekam Medis Untuk Klaim Bpjs Pasien Rawat Inap Di Rsud Banyumas. (https://scholar.google.co.id/scholar?start=50&q=rekam+medis&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3Dblf5pcryBHkJ) diakses pada 12 September 2018

 

 

Puspitasari, E. , & Pujihastuti, A. 2014. Prediksi Kebutuhan Rak Penyimpanan Dokumen Rekam Medis Aktif Tahun 2015 Di Bagian Filing Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun. Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.1.

(https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=rekam+medis&btnG=#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3DU9F1DAhnuZIJ). Diakses pada 12 September 2018

 

Riskawati, R. H. , & Sudra, R. I. 2011. Analisis Penulisan Diagnosis pada   Lembar Ringkasan Riwayat Penyakit Pasien Rawat Inap Pasien Bedah Triwulan I Tahun 2011 Berdasarkan Terminologi Medis di RSUD Karanganyar. Vol 5. No 2.

  (https://ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/rm/article/view/63/0).Diakses pada 12 September 2018

 

 Nurjanah, D. I. S. , & Hastuti, N. M. 2013. Gambaran Pengetahuan Petugas Rekam Medis Tentang Rekam Medis Berdasarkan Standar Mki 19 di RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Vol 11. No 1. (https://ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/rm/article/view/649). Diakses pada 12 September 2018

 

Saputra,F. A. & Sudra R. I. 2010. Kesesuaian Hasil Penentuan Penyebab Kematian Stroke Pada Pasien Rawat Inap Berdasarkan Aturan Dalam Icd-10 Di Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2010. Vol 4. No 1.

(https://ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/rm/article/view/51/0). Diakses pada 12 September 2018

 

Giyana, F. 2012. Analisis Sistem Pengelolaan Rekam Medis Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 48 - 61

(https://scholar.google.co.id/scholar?start=70&q=rekam+medis&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3D7tt__ZEhntwJ). Diakses pada 12 September 2018

 

Suci,R. T. S. & Lestari, T. 2016. Tinjauan Pengelolaan Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap Di Bagian Assembling. Vol 10. No 2.

(https://ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/rm/article/view/629). Diakses pada 12 September 2018

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar