Pelantikan Ikarema

Hai guys, welcome to our blog. Today we will talk about “What is IKAREMA?

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 15 Februari 2020

KELENGKAPAN PENGISIAN DATA REKAM MEDIS SEBAGAI TOLAK UKUR KUALITAS SARANA PELAYANAN KESEHATAN

Cholifah Rifqi Amalia
sichoky@gmail.com


 

Rumah sakit merupakan bagian paling penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pasien maka rumah sakit perlu meningkatkan kualitasnya dalam hal pelayanan, baik pelayanan medis maupun pelayanan non medis. Salah satu hal yang dapat dijadikan tolak ukur kualitas suatu rumah sakit adalah kelengkapan pengisian data pasien atau yang sering disebut dokumen rekam medis pasien. Lihawa (2015) menyatakan bahwa “indikator mutu rekam medis yang baik adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum”.

Rekam medis sendiri tentunya memiliki tujuan dan manfaat. Tujuan rekam medis menurut Rekamkesehatan.com (2016), “tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesahatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, tidak akan tercipta tertib administrasi rumah sakit sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit”. Rekam medis memiliki 5 manfaat yaitu sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien, sebagai bahan pembuktian dalam perkara hokum, bahan untuk kepentingan penelitian, sebagai dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan dan, sebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan (Permenkes, 1989).

 

Dalam pengisian data rekam medis, tentunya tidak terlepas dari pengisian kode diagnosa yang harus akurat. Seperti yang dijelaskan Pudjiastuti (2014) bahwa keakuratan kode diagnosis sangat mempengaruhi kualitas data karena berhubungan dengan tindakan, pengobatan, dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien. Pamungkas (2010) menyatakan bahwa “rekam medis yang tidak lengkap tidak cukup memberikan informasi untuk pengobatan selanjutnya ketika pasien datang kembali ke sarana pelayanan kesehatan tersebut”.

Dalam pengisian dokumen rekam medis terkadang masih terdapat beberapa kesalahan, salah satunya adalah pengisian data yang kurang lengkap. Ketidaklengkapan rekam medis dipengaruhi banyak faktor. Kendala yang dihadapi di bagian koding & indeksing adalah kekurangan tenaga, tulisan yang tidak jelas, singkatan yang tidak baku dan data yang tidak akurat. Dalam pelaksanaannya, tidak ada monitoring untuk mereview keakuratan data (Giyana, 2012). Dari penelitiannya, Nurhaidah (2016) menerangkan bahwa ketidaklengkapan pengisian rekam medis disebabkan oleh  tidak adanya kebijakan, panduan dan SPO pengisian rekam medis, kesadaran dokter untuk mengisi rekam medis kurang, tidak adanya data ketidaklengkapan rekam medis, sistem monitoring dan evaluasi rekam medis tidak efektif dan alur berkas rekam medis rawat inap yang tidak sesuai dengan standar. Sebagai solusi untuk meningkatkan kelengkapan pengisian rekam medis yaitu dengan membuat kebijakan, panduan dan SPO tentang pengisian rekam medis.

Menurut Nurlayli (2017) bahwa faktor yang menyebabkan ketidaklengkapan pengisian adalah keterbatasan waktu petugas dalam melakukan pengisian pada berkas rekam medis, Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang, kekurangtelitian petugas saat melakukan pengisian berkas rekam medis, belum terdapat prosedur tetap tentang pengisian dan kelengkapan berkas rekam medis, dan jumlah formulir yang diisi terlalu banyak. Selain itu, item isian dalam formulir lebih banyak menggunakan uraian sehingga kurang efisien.

Berkas rekam medis seorang pasien haruslah dijaga kerahasiaannya. Permenkes (2007)  menyatakan bahwa ”Perekam medis mampu membuat standar dan pedoman manajemen informasi kesehatan yang meliputi aspek legal dengan unsur keamanan (safety), kerahasiaan (confidential), sekuritas, privasi serta integritas data”. Menurut Djib (2017) rekam medis harus dijaga kerahasiaannya sekalipun pasien telah meninggal dunia, sebab berisi data-data pribadi pasien dan tidak berhak diberitahukan pada orang lain. Selain itu, dokumen rekam medis seorang pasien juga dilindungi oleh hukum.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu aspek yang menentukan kualitas sarana pelayanan kesehatan dapat dilihat dari kelengkapan pengisian data rekam medis pasiennya yang akurat, lengkap dan terjamin kerahasiaannya.

 

 

 



                                                                                 


Daftar pustaka

 

Fitra, Taruna Pratama. 2012. Manfaat Rekam Medis, (Daring), http://tarunapratamafitra.blogspot.com/2012/10/manfaat-rekam-medis.html

Giyana, Frenti. 2012. Analisis Sistem Pengelolaan Rekam Medis Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang, (Daring), https://media.neliti.com/media/publications/18739-ID-analisis-sistem-pengelolaan-rekam-medis-rawat-inap-rumah-sakit-umum-daerah-kota.pdf

Harahap, M Taufik dalam blog https://rekamkesehatan.com/tujuan-dan-kegunaan-rekam-medis/#.W5w4iGiFPIU

Gus Djib. 2017 dalam blog https://gusdjib.blogspot.com/2017/02/sifat-status-rekam-medis-catatan-medis.html

Lihawa, Cicilia, Muhammad Mansur dan Tri Wahyu. 2015. Faktor-faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Dokter di Ruang Rawat Inap RSI Unisma Malang, (Daring), http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/viewFile/957/477

Nurhaidah, Tatong Harianto dan Thontowi Djauhari. 2016. Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang, (Daring), http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view/1642

Nurlayli, Kinanti Ayu. 2017. Faktor – faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap Pasien Kusta di RS Kusta Kediri, (Daring), http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=108674&obyek_id=4

Pamungkas, Triana Wahyu, Triyani Mawarti dan Sholikhah. 2010. Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, (Daring), https://media.neliti.com/media/publications/24897-ID-analisis-ketidaklengkapan-pengisian-berkas-rekam-medis-di-rumah-sakit-pku-muhamm.pdf

Rosyidah, Nayli. 2017. Sifat-sifat Rekam Medis, (Daring), https://naylirosyidah.wordpress.com/2017/11/21/sifat-sifat-rekam-medis/

Pudjiastuti, A, RI Sudra. 2014. Hubungan Kelengkapan Informasi dengan Kode Diagnosis dan Tindakan Pada Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap, (Daring), http://jmiki.aptirmik.or.id/index.php/jmiki/article/viewFile/25/11