Pelantikan Ikarema

Hai guys, welcome to our blog. Today we will talk about “What is IKAREMA?

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 01 Mei 2017

FRAUD REKAM MEDIS? SOMETHING! FRAUD? NOTHING!

Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diwujudkan karena merupakan salah satu unsur kesejahteraan manusia. Sebagai tenaga kesehatan khususnya perekam medis, saatnya kita bertindak dalam menyikapi keadaan ini. Perekam medis memiliki peran penting dalam administrasi di fasilitas pelayanan kesehatan. Selain administrasi, perekam medis memiliki peran penting dalam mengkode diagnosa pasien dengan menggunakan ICD-10. 

Pentingnya perekam medis dalam mengkode diagnose maupun tindakan sering kali disalahgunakan demi kepentingan pribadi atau kelompok. Kecurangan dalam mengkode diagnosa atau tindakan dapat disebut dengan upcoding. Upcoding merupakan salah satu bagian dari fraud. Fraud adalah tindakan curang yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan diri sendiri, kelompok, atau pihak lain (perorangan, perusahaan, atau institusi). Fraud dapat terjadi karena sengaja maupun tidak sengaja, tetapi kebanyakan fraud terjadi karena sengaja bahkan telah direncanakan dari jauh hari. 

Kegiatan fraud yang dilakukan tanpa sengaja sepertinya sedikit aneh, bagaimana bisa melakukan kecurangan dengan tanpa sengaja. Tapi tak bisa dipungkiri, bahwa ketidaktahuan seorang perekam medis tentang etika profesi perekam medis, dapat menjeratnya di jalur hukum. Sebagai contoh dalam mengkode diagnose seorang perekam medis merasa diagnose atau tindakan yang telah ia kode sudah benar, padahal kode tersebut salah dan menghasilkan cost yang sangat berbeda jauh dari aslinya (signifikan) dikarenakan kecerobohan perekam medis tersebut dalam membaca diagnose atau tindakan pasien.

Miris memang, seorang perekam medis yang diharapkan sudah ahli dalam salah satu bidangnya yakni mengkode diagnose atau tindakan, tetapi nyatanya masih saja banyak kekurangan dalam pengerjaannya.

Selain itu, terdapat dua faktor yang mempengaruhi terjadinya fraud, yaitu faktor general atau umum dan faktor individu. Bagian dari faktor general atau umum adalah faktor kesempatan atau opportunity. Kesempatan yang dimaksud adalah kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku terhadap objek kecurangan. Pelaku dapat melakukan kecurangan bisa jadi tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan karena adanya kesempatan dan waktu yang tepat. Selanjutnya, bagian dari faktor individu adalah faktor ketamakan atau greed dan faktor kebutuhan atau need. Ketamakan pelaku bisa menjadi salah satu faktor untuk menunjang terjadinya fraud, karena sejatinya manusia akan selalu merasa kurang. Selain ketamakan, faktor kebutuhan juga menjadi salah satu faktor terjadinya fraud.

Untuk mencegah terjadinya fraud, dapat dilakukan gerakan pencegahan salah satunya adalah dengan dibentuknya Tim Pencegahan Kecurangan dalam rekam medis. Tim pencegahan kecurangan ini dapat dikerahkan untuk menekan angka terjadinya fraud dalam fasilitas pelayanan kesehatan dengan cara mengevaluasi dan menelaah penyebab terjadinya kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di unit rekam medis atau unit terkait.

Upaya-upaya lain dalam mencegah terjadinya fraud dapat dilakukan dengan harapan fraud yang terjadi pada unit rekam medis semakin menurun, sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien dapat lebih maksimal.