Pelantikan Ikarema

Hai guys, welcome to our blog. Today we will talk about “What is IKAREMA?

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 19 Desember 2018

TELEHEALTH UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA YANG LEBIH BAIK

Oleh : Arum Gayatri


 

      Kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dapat memiliki dampak negatif, salah satunya adalah tidak meratanya jangkauan akses pelayanan kesehatan di beberapa daerah terutama di daerah Indonesia terluar dan perbatasan. Hasil presentasi di Kementerian Kesehatan mengenai RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) Telemedicine di tahun 2015 menunjukkan hampir 50% distribusi rumah sakit hanya tersebar di Pulau Jawa, dan hanya 1-2% rumah sakit tersebar di Maluku dan Papua (Tedjasukmana, 2015). Kondisi ini menyebabkan adanya kesenjangan sosial dan kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan. Hal ini mendorong para petugas pelayanan kesehatan untuk melakukan inovasi di bidang kesehatan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

      Teknologi informasi dan komunikasi bukanlah hal yang asing lagi didengar pada era digital ini. Teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya sekadar menyediakan keterbukaan akses informasi atas pengetahuan mengenai dunia kesehatan, akan tetapi juga hadir menjadi penunjang pelayanan kesehatan konvensional. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga akan memengaruhi perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Namun pada kenyataannya, penerapan teknologi informasi dalam bidang kesehatan ini masih terdapat kendala seperti banyaknya pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan, petugas kesehatan yang terbatas, sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan, dan jangkauan pelayanan kesehatan yang kurang merata. Peluang yang ada adalah upaya untuk mengatasi kendala dengan memanfaatkan adanya teknologi terkini sehingga berkembang bidang keilmuan baru di bidang teknologi informasi kesehatan. Bidang ini berkonsentrasi pada mengidentifikasi, memeroleh, memanipulasi, menyimpan dan mentransformasikan data menjadi informasi secara cepat, tepat, dan jangkauan yang luas. Teknologi informasi kesehatan disusun dari kombinasi berbagai bidang ilmu: kesehatan, informasi, dan komputer.

      Penerapan teknologi di bidang kesehatan ini salah satunya diwujudkan dalam telehealth sebagai solusi dalam mengatasi tidak meratanya pelayanan kesehatan di Indonesia. Telehealth pada layanan homecare diaplikasikan menggunakan interaksi virtual pada pasien tanpa menjangkau akses ke pelayanan kesehatan. Sistem layanan telehealth menggunakan internet dengan sistem video conference, SMS (Short Message System), e-mail, maupun telepon seluler.

      Para ahli teknologi memerkirakan 90% orang dewasa memiliki akses ke  smartphone di tahun 2020 (VOA Indonesia, 2017). Media online sebagai bentuk kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi sangat berperan besar dalam kehidupan manusia saat ini, salah satunya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang cepat dan akses mudah. Pada era digital ini, masyarakat pun semakin menyadari bahwa teknologi komunikasi merupakan salah satu alat yang penting dalam mengatasi cepatnya penyebaran arus informasi. Kondisi ini sangat memungkinkan penerapan teknologi telehealth untuk menunjang sistem komunikasi jarak jauh antara tenaga kesehatan dan pasien. 

      Istilah telehealth berasal dari kata “tele” yang berarti jauh dan “health yang berarti kesehatan, sehingga telehealth dapat memiliki makna penggunaan teknologi informasi jarak jauh untuk menunjang pelayanan kesehatan. Telehealth juga didefinisikan sebagai teknologi telekomunikasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan informasi kesehatan dan pelayanan kesehatan di daerah yang memiliki masalah pada kondisi geografis dan kemampuan akses kesehatan. Sistem layanan telehealth menggunakan internet dengan sistem video conference, SMS (Short Message Service), e-mail, telepon seluler, kamera, robotik, sensor 3D dan WAP (Wireless Application Protocol) pada jejaring komunikasi antara petugas kesehatan dan pasien (Hariyati & Sahar, 2012).. Telehealth pada layanan homecare diaplikasikan menggunakan interaksi virtual pada pasien yang ingin berkonsultasi tanpa menjangkau akses ke pelayanan kesehatan, seperti konsultasi masalah  hipertensi  melalui  telepon, e-mail, maupun SMS (Farrar, 2015).       Aplikasi telehealth telah dikembangkan sejak lama sebagai solusi dalam mengatasi akses pelayanan kesehatan. Cakupan layanan yang dikembangkan aplikasi telehealth memiliki  ruang  lingkup  yang  lebih  luas dan berfokus pada upaya kesehatan masyarakat dan pendidikan kesehatan. Hal ini diprediksikan bahwa telehealth dapat diaplikasikan dalam upaya preventif dan rehabilitatif, seperti pelayanan homecare.

      Telehealth sendiri dibagi menjadi dua metode, yaitu secara langsung (real time) dan secara tidak langsung (store & forward) (Farrar, 2015). Konsep layanan telehealth secara langsung dapat menggunakan video conferencing yang digunakan pasien pada perawat untuk menyampaikan masalahnya. Penerapan telehealth pada layanan homecare adalah salah satu bentuk aplikasi metode telehealth secara langsung. Pasien secara langsung berinteraksi pada perawat mengenai masalahnya  kemudian mendapatkan umpan  balik  secara langsung dari perawat. Berbeda halnya dengan metode aplikasi telehealth secara tidak langsung. Pasien dan perawat berinteraksi dengan menggunakan e-mail sebagai penghubung interaksi antara keduanya. Pasien berkonsultasi mengenai masalah atau hasil laboratoriumnya pada perawat. Kelemahan dari metode ini adalah lambatnya respon yang diberikan perawat. Telehealth pada layanan homecare merupakan bagian dari konsep keperawatan berkelanjutan (continuum of care). Pelayanan dapat berfokus pada upaya rehabilitasi dan pemulihan (Farrar, 2015). Pada umumnya, tahap pelaksanaan telehealth tidak ada perbedaan antara model rehabilitasi dan pemulihan. Tahap awal, perawat melakukan pengkajian pada pasien yang disesuaikan kriteria penerima layanan homecare. Setelah itu, pasien diberikan pilihan intervensi yang diberikan sesuai dengan hasil yang diharapkan (Taylor, dkk, 2015). Tahap kedua, perawat   memberikan intervensi dan selanjutnya melakukan   pengawasan atau monitoring terhadap perkembangan pasien.

      Telehealth adalah layanan homecare yang diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan akses kesehatan. Hasil survei Home Nursing Agency dalam Hariyati & Sahar (2012) menunjukkan bahwa pasienpasien  yang menggunakan layanan telehealth tidak mengalami re-hospitalisasi. Pemerintah Indonesia berupaya untuk menerapkan teknologi telehealth sebagai upaya mengurangi kesenjangan akses pelayanan kesehatan. Target awal pemerintah dalam penerapan telehealth saat ini berfokus pada pengampu pelayanan telehealth yang tersebar di Indonesia dengan persentase capaian sebesar 6% di tahun 2016 (Kemenkes RI, 2015). Data tersebut menunjukkan bahwa pentingnya penerapan telehealth ini sebagai acuan dalam upaya pelayanan pada era perkembangan teknologi. 

      Telehealth hadir sebagai solusi dalam memberikan layanan pada pasien yang memiliki keterbatasan akses pelayanan kesehatan. Penerapan telehealth ini sesuai dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari daerah kepulauan dan sulitnya akses ke daerah terluar Indonesia. Beberapa manfaat yang diperoleh dari penggunaan aplikasi telehealth antara lain : 

1.      Efektif  pada  intervensi  terapi modalitas.

2.      Meningkatkan kesadaran pasien untuk patuh obat dan mengurangi komplikasi.

3.      Menjadi  sistem monitoring pada layanan penyakit kronik pasien.

4.      Efektif memberikan intervensi kesehatan yang terjadi dalam waktu bersamaan.

5.      Memberikan keefektifan waktu dan efisiensi intervensi, karena pelakasanaan intervensi dilakukan secara fleksibel.

      Pelayanan homecare dengan menggunakan telehealth memiliki dampak   secara tidak langsung pada petugas pelayanan kesehatan, salah satunya adalah dapat meningkatkan kualitas pelayanan karena tidak terjadi overload pasien di layanan kesehatan. Selain itu, pelayanan homecare memberikan dampak perubahan pada penerapan layanan kesehatan seperti perubahan pada sistem dokumentasi dengan menggunakan e-documentation. Hal ini dapat meminimalisir hilangnya data pasien yang sebelumnya menggunakan paper-based pada sistem dokumentasi. Telehealth menggunakan sistem jaringan nirkabel pada proses interaksinya. Dahulu tenaga kesehatan dan pasien bertemu secara tatap muka, setelah menggunakan layanan telehealth, akses informasi  dapat  dilakukan  dalam  jarak jauh (Farrar, 2015). Kondisi ini sesuai dengan manfaat telehealth yang memberikan keefektifan waktu layanan kesehatan. Pasien dan perawat dapat berkomunikasi secara fleksibel sesuai waktu yang disepakati oleh keduanya.

      Dampak selanjutnya adanya telehealth adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai solusi dalam  intervensi  masalah  kesehatan pasien  beberapa layanan telehealth memberikan fasilitas  dalam  memberikan alarm pada pasien dengan menggunakan aplikasi teknologi mobile health. Beberapa aplikasi melalui smartphone telah dikembangkan untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam pencegahan risiko penyakit. Manfaat telehealth ini juga memberikan dampak yang baik dalam promosi kesehatan untuk meningkatkan paradigma sehat. Contohnya adalah aplikasi untuk menjaga keseimbangan berat badan, mengurangi risiko penyakit kronis, mencegah potensi gejala kegawatdaruratan,  hingga rencana kehamilan.

     Penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan kesehatan memberikan kontribusi pada efektifitas pelayanan kesehatan. Terkait perkembangan teknologi informasi dan perkembangan pelayanan kesehatan saat ini tentunya akan berimbas pada tenaga kesehatan dan instansi pelayanan kesehatan. Petugas kesehatan diharapkan menyadari pentingnya penerapan teknologi dalam pelayanan kesehatan dan mau belajar untuk dapat menerapkannya. Dengan adanya telehealth ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatan yang disebabkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan dan keterbatasan jumlah tenaga kesehatan. Adanya akses pelayanan kesehatan yang mudah untuk masyarakat menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Farrar, F. C. (2015). Transforming Home Health Nursing with Telehealth

                Technology.          Nursing          Clinics          of          North          America.

https://doi.org/10.1016/j.cnur.2015.03

 

Hariyati, R. T. S., & Sahar, J. (2012). Perceptions of Nursing Care for Cardiovascular Cases, Knowledge on the Telehealth and Telecardiology in Indonesia. International Journal of Collaborative Research on Internal

Medicine & Public Health (IJCRIMPH), 4(2), 115–128

 

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Pusat Komunikasi Publik. https://doi.org/351.077 Ind r

 

Taylor, J., Coates, E., Wessels, B., Mountain, G., & Hawley, M. S. (2015).

Implementing Solutions to Improve and Expand Telehealth Adoption: Participatory Action Research in Four Community Healthcare Settings.

                BMC           Health           Services           Research,           15(1),           529.

https://doi.org/10.1186/s12913-015-1195-3

 

Tedjasukmana,  Deddy.  (2015).  Indikator  telemedicine pada  RPJMN  20152019. Disampaikan  pada  presentasi  Direktur  Bina  Pelayanan  Penunjang  Medik  dan Sarana Kesehatan RI

 

VOA Indonesia. Teknologi Penanganan Kesehatan Jarak Jauh. (23 Oktober 2017). Diakses dari https://www.voaindonesia.com/a/teknologipenanganan-kesehatan-jarakjauh/3428471.html