Pelantikan Ikarema

Hai guys, welcome to our blog. Today we will talk about “What is IKAREMA?

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 02 Maret 2019

APLIKASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK DAN MANAJEMEN KEBENCANAAN UNTUK PENGOPTIMALAN DERAJAT KESELAMATAN PASIEN DI DAERAH RAWAN BENCANA

Nadya Anggraini



    Indonesia adalah negara yang ada di lingkaran api atau ring of fire. Kondisi ini menjadikan Indonesia memiliki potensi besar untuk bencana.. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan mata pencaharian orang-orang yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor non alam dan faktor manusia yang mengakibatkan korban manusia, kerusakan lingkungan kehilangan harta benda dan dampak psikologis. Bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam termasuk gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

    Bencana menimbulkan berbagai dampak, salah satunya pada sektor  kesehatan diantaranya terjadi potensi penyakit atau cedera sesuai dengan jenis bencana yang akan timbul. Penyakit yang biasanya terjadi selama banjir dan letusan gunung berapi terdiri dari: diare, dermatitis, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Pneumonia dan Non Pneumonia, Asma, Leptospsirosis, Gastritis, konjungtivitis, luka bakar dan trauma. penyakit yang disebabkan oleh tanah longsor dan gempa bumi tsunami adalah patah tulang, memar, sayatan, dan hipoksia. Penanggulangan korban massal dari bencana alam perlu dilakukan. 

    Terdapat tiga tahap evakuasi bencana alam, yaitu fase pencarian, fase penyelamatan korban, dan fase pertolongan pertama. Selama pencarian dan penyelamatan, para korban dicatat dalam pembicaraan triase rekam medis untuk memudahkan staf medis melakukan triase, penyitaan. Triase untuk memilih korban berdasarkan tingkat darurat untuk memberikan bantuan prioritas. Upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan korban adalah menyelamatkan korban dan mengembalikan tingkat rasa sakit atau membunuh. Semua tindakan yang diberikan kepada pasien akan dicatat dalam rekam medis pasien bencana begitu juga dengan identitas sosial pasien. Saat ini, formulir rekam medis bencana yang digunakan masih banyak berbasis kertas. Hal ini tersebut memiliki keterbatasan dimana data pasien selama pra-bencana, tanggap darurat dan pasca-bencana belum diintegrasikan ke dalam satu dokumen. Selain itu, biaya operasional rekam medis berbasis kertas sangat mahal. 

    Perlu ada integrasi antara data rekam medis selama pra-bencana, tanggap darurat, dan pasca-bencana untuk memfasilitasi proses pencatatan rekam medis. Integrasi data rekam medis dapat dilakukan dengan mengembangkan desain aplikasi yang dapat membantu layanan untuk pemulihan kesehatan pasien (korban bencana alam). Integrasi data  medis saat bencana alam diperlukan untuk meningkatkan derajat keselamatan pasien. Karena hal tersebut munculah ide untuk membuat aplikasi JEJAK MEDIS. Aplikasi ini akan menghubungkan pengguna dengan layanan kesehatan dan layanan respons bencana, sehingga ini akan mengurangi dampak bencana yang terjadi  dan dapat meningkatkan derajat keselamatan pasien..

    JEJAK MEDIS memiliki fitur rekam medis elektronik dan manajemen kebencanaan yang diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan pemulihan kesehatan setelah bencana alam serta meningkatkan edukasi terhadap apa saja yang harus dilakukan ketika bertempat tinggal di daerah rawan bencana. Diharapkan aplikasi ini dapat memfasilitasi petugas kesehatan dan pasien, dengan memanfaatkan fitur rekam medis elektronik yang merupakan bagian penting untuk menunag proses pelayanan kesehatan. Menggunakan aplikasi ini, petugas kesehatan yang menangani pasien selama bencana dapat merekam rekam medis pasien, yang juga dilengkapi dengan fitur pencegahan kebocoran data, yang mencakup sifat rekam medis, "Rahasia". Karena aplikasi JEJAK MEDIS akan diintegrasikan dengan Dewan Medis Indonesia (INAMC), di mana hanya petugas kesehatan yang terdaftar dapat membuka fitur rekam medis dalam aplikasi ini. Aplikasi ini akan membuat lebih mudah bagi petugas kesehatan lainnya ketika fase bencana selesai, di mana ada penyakit sedang sampai parah, memerlukan perawatan lebih lanjut dan kemungkinan penanganan petugas kesehatan selama darurat bencana. Seorang sukarelawan sehingga mereka mungkin telah kembali ke tempat asal mereka. 

    Pada fitur rekam medis elektronik, pasien  yang sebelumnya telah menggunakan aplikasi jejak medis ketika terjadi bencana dapat mengunjungi fasilitas perawatan kesehatan lain dan kemudian memberitahukan ID mereka sebagai pasien dalam aplikasi ini kepada dokter yang memeriksa rekam medis pasien. Dokter atau peraawat bisa melihat tindakan apa yang telah diambil terhadap penyakit atau cedera. berpengalaman, obat apa yang telah diberikan, dan alergi yang dialami oleh pasien yang sebelumnya telah di isi oleh petugas kesehatan yang menggunakan aplikasi ini ketika menangani pasien di lokasi bencana. Dari informasi tersebut, dokter yang akan mengobatinya dapat mempertimbangkan lebih lanjut apa tindakan selanjutnya dan tidak perlu memeriksa ulang semuanya, kecuali untuk keadaan darurat. Darurat di sini berarti ada pemeriksaan darurat. Oleh karena itu, diharapkan aplikasi ini memberikan kemudahan, efektivitas waktu, dan hasil yang optimal untuk pemulihan pasien pascabencana.

    Selain itu, aplikasi ini juga memiliki fitur manajemen bencana, fitur ini dirancang khusus untuk pengguna aplikasi ini, dengan fitur pra-bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana yang kompatibel dengan manajemen bencana menurut Schryn (2012). Fitur Pra-bencana dalam aplikasi ini akan memberikan informasi yang mencakup kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan dan peringatan dini yang terintegrasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pencegahan, yaitu upaya menghilangkan atau mengurangi kemungkinan ancaman. Misalnya, dengan menanam pohon di sekitar rumah atau lingkungan lereng, membuat biopori, membuat titik-titik kumpul, cara membangun rumah yang kokoh terhadap bencana, dll. Sedangkan pada fitur tanggap bencana akan terintegrasi dengan BASARNAS untuk memberitahukan lokasi pengungsian mana yang terdekat, terdapat juga fitur tas bencana yang ketika terdeteksi terjadinya bencana aplikasi JEJAK MEDIS akan memberikan pop-up yang bersisikan infirmasi terkait barang-barang penting apa yang harus diutamakan untuk diselamatkan, yang tentunya pengguna harus memastikan dirinya dalam kondisi baik-baik saja dan mampu mempersiapkan barang-barang yang dibawa untuk mengungsi. Selanjutnya adalah fitur pasca bencana, dimana berisikan tentang informasi yang berkaitan dengan pemulihan kesehatan pasca bencana baik secara fisik maupun secara emosional, terdapat juga fitur fund raising jika ada sanak saudara maupun orang sekitar yang memerlukan bantuan untuk pemulihan keadaan pasca bencana dapat dilakukan kampanye penggalangan dana dengan aplikasi JEJAK MEDIS.

        Aplikasi JEJAK MEDIS bisa digunkan oleh orang biasa atau pasien serta petugas kesehatan yang tentunya memiliki akses terhadap fungsi fitur yang berbeda. Ketika yang mengakses adalah orang biasa, mereka hanya bisa melihat resume medis jika dibagian fitur rekam medis elektronik. Sedangkan jika yang mengakses adalah petugas kesehatan yang telah terdaftar bisa memasukan info ke fitur rekam medis pasien. Sedangkan untuk mengantisipasi tidak dapat digunakannya aplikasi ini ketika bencana yang terjadi sangat parah dan menyebabkan tidak ada akses internet untuk mengupload data pasien ke database primer, maka data akan tersimpan ke temporary database yang kemudian jika telah ada akses internet akan terupload secara otomatis.

    Hal yang mungkin terjadi juga adalah tidakmungkinan penggunaan smarthphone android (basis aplikasi ini) ketika terjadinya bencana. Maka, telah disipakan rekam medis berbasis kertas yang memiliki item data yang sama dengan aplikasi dan petugas dapat menggunakan rekam medis berbasis kertas tersebut untuk sementara. Kemudian jika sudah memungkinkan untuk mengakses aplikasi maka formulir rekam medis bencana kertas tersebut bisa langsung discan dan dimasukan ke database.

    Dari hal tersebut aplikasi JEJAK MEDIS adalah aplikasi pencatatan kesehatan alternatif dan manajemen bencana yang merupakan pertama di Indonesia.. Namun, masih ada kekurangan dari aplikasi kami, yaitu belum ada fitur dari hasil pemeriksaan atau penanganan kesehatan. Selanjutnya akan terus dilakukan upaya pengembangan aplikasi JEJAK MEDIS sehingga nantinya dapat diintegrasikan dengan BPJS Asuransi Kesehatan Nasional Indonesia. Terlepas dari kekurangan ini, aplikasi JEJAK MEDIS memiliki kelebihan tersendiri dan mengingat bahwa Indonesia termasuk wilayah rawan bencana alam dan membutuhkan upaya untuk mengurangi kerugian moral dan material, terutama yang berkaitan dengan memaksimalkan pemulihan kesehatan para korban bencana alam.

Referensi :

Lindell, Michael K, 2011, Disaster Studies, Sociopedia.isa, 1-18

Schryen, G., 2012, IS Design Thinking in Disaster Management Research, 2012

45th Hawaii International Conference on System Sciences, pp. 4102-4111, 2012

Undang-undang No. 24 tahun 2007 tentang Manajemen Bencana

 WHO, 2002, Panafrican emergency training centre, http://apps.who. int/disasters/repo/7656.pdf,(Accessed on 19/12/2018).